Sebuah tim yang dipimpin Neil Johnson dari University of Miami baru-baru ini menerbitkan hasil studi berdasarkan temuan mereka. Tim tersebut menemukan sistem yang mampu memfilter posting-an berkaitan dengan kelompok militan ISIS di media sosial Vkontakte yang berbasis di Rusia.
Mereka menyaring posting-an yang menyebutkan kegiatan seperti pemenggalan dan mandi darah dalam berbagai bahasa. Berdasarkan temuan itu, tim berhasil mengembangkan algoritma yang berpotensi membantu memprediksi serangan yang kemungkinan akan terjadi.
Nantinya, alogritma ini tidak akan benar-benar difokuskan pada kelompok besar seperti ISIS, namun penelitian tersebut hanya berfokus pada kelompok-kelompok yang lebih kecil. Meski begitu, dikatakan bahwa mereka harus melihat apakah algoritma ini sangat teoretis atau kemungkinan akan ada berbentuk aplikasi.
JM Berger, seorang rekanan di Program George Washington University, seperti dilansir Ubergizmo, Senin (20/6/2016), mengatakan, “Ini merupakan pendekatan yang menarik.
Ini adalah pendekatan yang mungkin berharga, dan penelitian lebih lanjut harus dilakukan pada pendekatan ini. Tapi untuk melompat ke depan, saya berpikir utilitas semacam itu telah mengambil lebih banyak pekerjaan.”
intelijen.co.id
Nantinya, alogritma ini tidak akan benar-benar difokuskan pada kelompok besar seperti ISIS, namun penelitian tersebut hanya berfokus pada kelompok-kelompok yang lebih kecil. Meski begitu, dikatakan bahwa mereka harus melihat apakah algoritma ini sangat teoretis atau kemungkinan akan ada berbentuk aplikasi.
Ini adalah pendekatan yang mungkin berharga, dan penelitian lebih lanjut harus dilakukan pada pendekatan ini. Tapi untuk melompat ke depan, saya berpikir utilitas semacam itu telah mengambil lebih banyak pekerjaan.”
intelijen.co.id
0 Response to "Peneliti Kembangkan Algoritma untuk Cegah Serangan Teroris"
Posting Komentar