Semakin berkembangnya teknologi yang terjadi saat ini, bagai dua mata sisi yang tidak bisa di pisahkan. Di satu sisi perkembangannya, akan memudahkan untuk mendapatkan berbagai informasi. Tapi di sisi lain perkembangan teknologi tersebut, menjadikan aksi cybercrime semakin marak di dunia maya dan hal tersebut cukup meresahkan masyarakat. Kebanyakan aksi cybercrime yang terjadi adalah kasus pencurian data pengguna jejaring sosial.
Dan inilah yang terjadi pada sejumlah platform penyedia jasa jejaring social, seperti MySpace, LinkedIn dan Twitter. Beberapa hari lalu LinkedIn di buat geram karena informasi log in pada situsnya telah tersebar secara online, begitu juga dengan MySpace. Saat kasus tersebut belum usai, kini pihak Twitter yang mengalami hal tersebut. Ada sekitar 32 juta informasi password Twitter dijual di dark web.
Di lansir dari Business Insider, Kamis (9/6/2016), di ketahui bahwa orang yang sama telah membagikan informasi log in Twitter di dunia maya. Orang ini adalah orang yang juga meretas password VK.
Meski begitu tidak ada bukti kuat kalau Twitter telah di bajak, bisa jadi peretasan password, email, dan username tersebut melalui malware. Malware ini digunakan untuk menjebak pengguna jejaring social dan mereka memasukan informasi loginnya.
Dari hasil temuan tersebut, tentunya akun-akun yang telah di rentas ini telah beralih ke pihak-pihak tertentu. Sebelumnya juga akun Twitter milik public figure seperti Mark Zuckerberg, the NFL, Katy Perry bahkan rapper Drake di ambil alih. Di karenakan password untuk membuka akun jejaring social mereka sama untuk membuka akun jejaring lainnya. Sehingga hacker dapat dengan mudah membobolnya.
Adanya kejadian ini pihak Twitter tidak diam begitu saja, Twitter bergerak cepat melindungi pengguna jejaring sosialnya. Mereka memaksa pengguna yang telah bocor passwordnya untuk mengubahnya.
Dalam sesi wawancara yang dilakukan salah satu hacker dengan Wire, mengungkapkan bahwa awalnya hacker menjual password tersebut kepada spammer dan pihak lainya. Pada akhirnya mereka menjualnya secara terbuka, dari penjualan informasi password LinkedIn mereka dapat meraup untung hingga USD20ribu.
Di lansir dari Business Insider, Kamis (9/6/2016), di ketahui bahwa orang yang sama telah membagikan informasi log in Twitter di dunia maya. Orang ini adalah orang yang juga meretas password VK.
Meski begitu tidak ada bukti kuat kalau Twitter telah di bajak, bisa jadi peretasan password, email, dan username tersebut melalui malware. Malware ini digunakan untuk menjebak pengguna jejaring social dan mereka memasukan informasi loginnya.
Dari hasil temuan tersebut, tentunya akun-akun yang telah di rentas ini telah beralih ke pihak-pihak tertentu. Sebelumnya juga akun Twitter milik public figure seperti Mark Zuckerberg, the NFL, Katy Perry bahkan rapper Drake di ambil alih. Di karenakan password untuk membuka akun jejaring social mereka sama untuk membuka akun jejaring lainnya. Sehingga hacker dapat dengan mudah membobolnya.
Dalam sesi wawancara yang dilakukan salah satu hacker dengan Wire, mengungkapkan bahwa awalnya hacker menjual password tersebut kepada spammer dan pihak lainya. Pada akhirnya mereka menjualnya secara terbuka, dari penjualan informasi password LinkedIn mereka dapat meraup untung hingga USD20ribu.
0 Response to "32 Juta Password Pengguna Twitter Bocor di Dark Web"
Posting Komentar