Perangkat USB mungkin sudah mulai ditinggalkan oleh para pengguna komputer karena kehadiran layanan komputasi awan. Meski begitu, ada sebuah ancaman baru yang berasal dari pengguna USB dan bisa menyebar melalui perangkat komputer.
Ancaman itu bernama BadUSB dan dinyatakan sebagai malware yang berbahaya. Bahkan, seperti diungkap Karsten Nohl salah seorang peneliti keamanan cyber, serangan yang disebar melalui stik USB tersebut masih belum mendapat penawar.
Bahaya yang mungkin dihadirkan oleh malware ini ialah program jahat di dalamnya bisa mengambil alih perangkat USB secara penuh. Nantinya, program itu dapat mengarahkan lalu lintas web penggunanya atau bahkan mengubah file yang ada di dalam USB serta menyebarluaskan serangannya ke PC host.
Dikutip dari Mirror, USB yang terinfeksi juga bisa secara diam-diam mengirimkan malware di file yang disalin dari memory stick ke komputer. Akibatnya, setiap memory stick lain yang sempat terhubung ke komputer itu juga akan kena infeksi dan penyebar virus bagi komputer lain.
"Salah satu hal yang bisa disebabkan oleh malware ini ialah dia mengeksploitasi celah buatannya di perangkat terinfeksi dan mempublikasikannya. Celah itu akan memberikan penyerang akses penuh atas perangkat lain yang terhubung ke perangkat keras dan lunak yang sudah terinfeksi dan risikonya lebih besar," kata David Emm, peneliti dari Kaspersky Lab.
Sayangnya, sampai sekarang menurut Nohl, masih belum ada kode yang bisa memecah serangan dari BadUSB. Sang pembuat malware menciptakan kodenya agar bisa tersembunyi dan tak bisa dibuang dari perangkat terinfeksi.
Ancaman itu bernama BadUSB dan dinyatakan sebagai malware yang berbahaya. Bahkan, seperti diungkap Karsten Nohl salah seorang peneliti keamanan cyber, serangan yang disebar melalui stik USB tersebut masih belum mendapat penawar.
Bahaya yang mungkin dihadirkan oleh malware ini ialah program jahat di dalamnya bisa mengambil alih perangkat USB secara penuh. Nantinya, program itu dapat mengarahkan lalu lintas web penggunanya atau bahkan mengubah file yang ada di dalam USB serta menyebarluaskan serangannya ke PC host.
"Salah satu hal yang bisa disebabkan oleh malware ini ialah dia mengeksploitasi celah buatannya di perangkat terinfeksi dan mempublikasikannya. Celah itu akan memberikan penyerang akses penuh atas perangkat lain yang terhubung ke perangkat keras dan lunak yang sudah terinfeksi dan risikonya lebih besar," kata David Emm, peneliti dari Kaspersky Lab.
Sayangnya, sampai sekarang menurut Nohl, masih belum ada kode yang bisa memecah serangan dari BadUSB. Sang pembuat malware menciptakan kodenya agar bisa tersembunyi dan tak bisa dibuang dari perangkat terinfeksi.
Sumber : tekno.liputan6.com
0 Response to "Virus BadUSB Malware Yang Masih Belum Bisa diobati"
Posting Komentar